Selasa, 24 April 2018

EBT adalah Energi Masa Depan

Partispasi Masyarakat Sangat Dibutuhkan
Seminar Nasional Kelistrikan pengembangan energi baru terbarukan, berbasis partisipasi masyarakat di Indonesia, dalam rangka rapat kerja MKI Sumbar di Basko Hotel Padang, Selasa (24/4)

Padang --- Hingga saat ini di Sumbar, kabupaten Kepulauan Mentawa masih banyak belum terjamah listrik. Dari 43 desa yang ada baru 20 desa yang sudah teraliri listrik. Sementara untuk rasio elektrifikasi, Mentawai bertengger di angka 29,80%.

Mengatasi hal tersebut, sebagai Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero  berupaya mengenjot pemenuhan listrik masyarakat setempat dengan energi terbarukan (EBT).

"Sumbar  memiliki potensi energi terbarukan sangat besar, kedepannya kita ingin energi terbarukan ini tidak hanya untuk pasokan listrik tetapi juga ada partisipasi masyarakat seperti biomassa  yang nantinya menjadi pemasok untuk energi pembangkit listrik," ucap  General Manager PLN wilayah Sumbar, Susiana Mutia disela kegiatan Seminar Nasional Kelistrikan bertajuk Pengembangan EBT Berbasis Partisipasi Masyarakat di Indonesia yang dilaksanakan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Sumbar di Basko Hotel Padang, Selasa (24/4).

Lebih lanjut dikatakan, saat  ini di Sumbar, pihak PLN mengembangkan pembangkit listrik EBT secara masif

Menurutnya, jika EBT dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan angka komposisi bauran energinya sebesar 40 persen. Maka,  target kedepannya Sumbar akan menjadikan grand area.

"Hingga tahun 2019 mendatang, Mentawai dapat teraliri listrik lebih banyak dan ini prioritas kami.  dan tentunya membutuhkan sinergi semua pihak agar dapat jalan bersama," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, untuk sumbar saat ini, rasio elektrifikasi Sumbar saat ini mencapai angka 92 persen. "Untuk daerah kepulawan seperti mentawai salah satu yang menyulitkan proses pencapian itu adalah infrastruktur yang belum memadai untuk membawa material," sebutnya.

Rencana percepatan itu, diakui GM PLN tersebut akan sejalan dengan ada percepatan pembangunan jalur trans-Mentawai yang menghubungkan satu kecamatan dengan kecamatan lainnya di Mentawai sehingga target percepatan aliran listrik di Mentawai itu dapat dipercepat.

Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, Edrizal Dinas ESDM Provinsi Sumbar yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengakui, Sumbar memiliki potensi energi baru dan energi terbarukan yang berlimpah, dan tersebar disekuruh Kabupaten/Kota seperti, air, panas bumi, biomassa, dan lain-lainnya.

"Kami sudah mencanangkan  Sumbar sebagai Lumbung Energi Hijau. Untuk mewujudkan cita-cita itu, tentu butuh sinergi yang kuat dari semua pihak pemangku kepentingan dan investor," ujarnya.


Menurutnya, terkait penggunaan Sumbar Daya Energi primer yang saat ini menjadi tumpuan sudah saatnya untuk dikurangi karena keberadaannya sudah mulai menipis dan mesti ditemukan alternatif.

"Semua itu memerlukan kesungguhan dan sentuhan teknologi agar potensi-potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Edrizal mengungkapkan, pada 2018 ini tengah dilakukan pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Solok dengan kapasitas 30 kW untuk melistriki 117 rumah. Selain itu, juga akan di pasangan PLTS tersebar untuk 50 rumah di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman.

"Untuk tahun 2019, telah direncakan pembangunan PLTS terpusat sebanyak 12 lokasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan total kapasitas 460 kWp untuk memberikan layanan listrik kepada 1.324 rumah," ungkapnya.

Pihaknya berharap,  masyarakat dapat memanfaatkan pengembangan energi baru dan terbarukan berbasis partisipasi masyarakat. Sehingga energi terbarukan di Sumbar dapat mendorong peningkatan percepatan rasio elektrifikasi di Sumbar dan mensejahterakan masyarakat.

Sementara itu, Ketua MKI Sumbar Insannul Kamil menyebutnya, melalui  seminar Kelistrikan yang menghadirkan sejumlah narasumber membahas terkait masa depan energi yakni energi terbarukan.

"Kebijakan arah pengembangan terbarukan memang tidak lepas dari basis komunitas maka perlu ditingkatkan  partisipasi masyarakat dalam apapun. kami berharap melalui seminar ini mampu memberikan warna dan melalui nara sumber yang ada dapat memberikan keyakinan terkait EBT ini adalah energi untuk masa depan," ulasnya.

Dalam seminar yang dimoderatori oleh Nasrian Bahzein (Pipred Padang TV) turut hadir sejumlah Narasumbar yakni Emma Yohana (anggota DPD RI), Edi Widiono (Ketua PJCI), Jaya Wihono (Clear Power Indonesia Energi), Djoko Winaryo (Pengurus MKI Pusat) dan Insannul Kamil (Ketua MKI Sumbar). (Cr17)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan

Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan Klarifikasi : Kakanwil Kemenkum dan Ham Sumbar, Dwi Prasetyo Santoso (Tengah) di dampin...