Senin, 02 April 2018

Yaya. D. Tore : Pernah Ditentang, Akhirnya Mimpi Itu Terwujud

Yaya. D. Tore, Artis Pendatang Baru
Pernah Ditentang, Akhirnya Mimpi Itu Terwujud

Sempat ditentang orangtua untuk bernyanyi, membuatnya tak patah arang, ia mampu meyakinkan orangtuanya itu hingga akhirnya meluncur album perdana di usianya yang memasuki umur 26, Bagaimana kisahnya?

Persis tanggal 15 Januari lalu, Yaya D. Tore mampu mewujudkan mimpinya, baginya kelahiran album itu sebagai wujud pengembangan eksistensinya sebagai penyanyi profesional meski semenjak menduduki bangku sekolah ia telah mendapat tawaran untuk bernyanyi.

Oi Buyuang Usah Managih Juo, Jan Cameh Buyuang Nan Piatu, Banyak urang Nan Sayang Nan jo Cinto, Takkan Bakurang Cando Sayang Jo Bundo.
Oi Buyuang Capeklah Gadang, Doakan Bundo Ka Sarugo, Usah Buyuang Tangisi, Di Sampiang Buyuang Banyak Bundo Pangganti.

“Si Buyuang” Salah satu hits andalan yang ada dalam album perdana Yaya-sapaan akrabnya. Di samping sebuah karya, lagu ini juga merupakan penggalan kisah sebenarnya yang dialami Yaya kemudian rertuang dalam sebuah karya seni Yaya saat ini.

Pasalnya, kisah itu beranjak dari kisah Saudara perempuan Yaya yang meninggal paska melahirkan tahun 2016 lalu, anak yang dilahirkan Itu, saat ini dijaga dan rawat oleh Yaya. Kisah itu menjadi inspirasinya untuk merupakan bagian dari karya.

“Alahamdullaih, album perdana Yaya udah terbit, semoga diterima masyarakat,” ucapnya saat ditemui di Kantor Pemasaran Padang Ekspres Jalan Juanda Kota Padang, Jumat (2/2).

Menurut Yaya dalam album duetnya bersama Riki Majik itu berisikan 10 hits unggulan seperti Kebahagian Nan Nyato, Uda Patahkan dan Si Buyuang tentunya.

“Album perdana ini sangat istimewa bagi Yaya, karena ada lagu yang diciptkan beranjak dari apa yang Yaya alami saat ini yakni Lagu Si Buyuang,” sebut alumni Sekolah Kesehatan di Kota Padang itu.

Pemilik nama asli Maya Zafitrah itu berkisah tentang perjalanan pengorbitan album perdananya yang tidak lepas dari bantuan pimpinan tempat ia bekerja di PT. Fam Wahab Sejahtera. Kebetulan Riki Majik merupakan adik dari langganan pimpinan Yaya di perusahan Kontraktor itu. Karena Yaya yang diketahui memiliki kemapuan bernyanyi ia diajak sehingga Perusahannya menyupor proses lahirnya album duet tersebut.

Kurun waktu empat bulan album tersebut tuntas hingga saat ini sudah beredar di pasaran musik ranah minang.

Diceritakannya, bermusik dan bernyanyi bukanlah kemampuan yang baru hadir tiba-tiba bagi gadis kelahiran Padang 24 Juni 1991 itu. Mengingat, keluarga besarnya merupakan orang-orang yang menggandrungi dunia seni. Sedari kecil Yaya sudah terbiasa bernyanyi dan ikut perlombaan. Namun, meski keluarganya hobi bermusik, tidak memuluskan niatnya untuk menapaki karir sebagai penyanyi semenjak kecil itu.

“Sejak sekolah itu sudah sering lomba dan festival, tempat kerjapun Yaya sering diajak bernyanyi, namun orang tua dulu pernah melarang,” cetus anak ke tiga dari empat saudara itu.

Penolakan orangtua itu ketika Yaya masih menduduki bangku SMP 2003 yang didasari atas masukan orang lain yang menganggap image negatif tentang dunia keartisan. Sehingga ia tidak dibolehkan meneruskan karir bernyanyi namun hanya sebatas hobi saja.

“Ada orang yang mempengaruhi mama ketika itu sehingga tidak pernah diizinkan untuk rekaman, sehingga baru saat ini ketika Yaya sudah bekerja mama memberikan izin,” ucap putri dari pasangan Zulman Said dan Misdianti itu.

Kini ditengah kesibukannya bekerja, Yaya bertekad akan terus mengembangkan kiprahnya sebagai penyanyi, hal itu tidak lepas dari mimpi yang pernah ia bangun semenjak kecil. Bagi mantan perawat di salah satu Rumah Sakit di Mentawai itu yakin, setiap usaha akan membuahkan hasil yang membanggakan selama mampu bersabar dan berdoa.

“Yaya ingin terus belajar, diterima masyarakat,” papar wanita 26 tahun yang menetap di Sijunjung itu.

Dalam dirinya berkeyakinan, setiap manusia itu memiliki potensi yang harus dikembangkan. Tertanam dalam diri ketika orang lain bisa kenapa ia sendiri tidak bisa.

Diakuinya meski dalam album pop minangnya bergendre Slow Rock  dibawah naungan Win Record mampu ia gapai mimpinga, meskipun ia menyakini lebih tertarik pada gendre dangdut.

“Ya suasana baru (slow rock) dan produser melirik suara Yaya lebih cocok pada gendre ini, Yaya bersyukur mampu mewujudkannya,” ucapnya sembari bersyukur.

Ia berharap kedepannya akan terus belajar dan melatih kemampuan dalam dunia oleh vokal. Sehingga mampu menjadi bagian yang mampu membanggakan ranah minang dengan karakter dan suara dimiliknya.

“Mungkin ini cara yang dapat Yaya lakukan untuk mewujudkan kecintaan kepada ranah minang, dan tentu berharap lagu minang terus dicintai sebagaimana Perkembangannya yang pesat saat ini,” ucapnya. (Khairianhafiz)

Terbit : Padang Ekspres edisi Sabtu 3/2















 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan

Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan Klarifikasi : Kakanwil Kemenkum dan Ham Sumbar, Dwi Prasetyo Santoso (Tengah) di dampin...