Teroris Tanggung Jawab Seluruh Elemen Masyarakat
Padang --- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono tegaskan siap untuk mengasah kembali jaringan komando kewilayahan TNI dalam rangaka mengantisipasi terorisme.
"Yang paling utama dalam mengantisipasi teroris dalah menciptakan sistem deteksi dini. Kenapa? Karena sampai sekarang kita tidak tahu teroris dimana, jaringan mungkin tahu, tapi posisi mereka ada dimana dan sedang membuat apa kan tidak tahu," ucap KSAD disela-sela kunjungan kerjanya ke Batalyon 133 Yudha Sakti dan Korem 032/Wirabraja, Jumat (18/5)
Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan teroris saat ini untuk melakukan pengeboman ditempat tertentu tidak dapat diketahui waktunya.
"Sekarang mungkin saja kita tahu posisi mereka setelah dia meledakan bom dan kemudian baru menangkal, itu menurut saya suatu langkah yang terlambat," sebutnya.
Oleh sebab itu dalam rangka pencegahan teroris bukan hanya tanggung jawab dari TNI-Polri tapi juga peran penting dari seluruh lapisan masyarakat.
"Secara formal memang ia tanggungjawab TNI-Polri, tapi masyarakat juga memilki andil penting dalam pencagahan ini. Kami (TNI) kedepannya juga akan mendorong jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan, mengingat TNI memiliki jaringan Bhabinsa, intelijen dan tentunya ini akan kami berdayakan," ujarnya.
Tidak hanya itu, Intelijen TNI memilki mitra dan juga teritorial, sehingga hal ini dapat diberdayakanbagi seluruh komponen bangsa.
"Terutama mengajak untuk berperan aktif mengatasi terorisme dan mendeteksi dini terorisme ini," tegas mantan Danrem 032/Wirabraja itu.
Kondisi tersebut, apabila tidak semuanya berperan maka akan terjadi seperti saat ini, bom akan meledak dimana saja.
"Ada suatu terorisme di penduduk setempat, sudah berbulan-bulan dia merakit bom tapi tidak ditemukan. Ini artinya deteksi kita kurang," ucapnya.
Oleh sebab itu, selaku pemilik kewilayahan, KSAD menegaskann siap mengasah kembali jaringan-jaringannya yang terkait dengan komando-komando kewilayahan untuk mendeteksi dini.
Sementara itu terkait Pasukan Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab), KSAD yang juga mantan Pangkostrad ini tidak menanggapi lebih jauh.
"Kalau itu kewenangan komando pasukan, saya tidak berhak menanggapi itu. Tapi intinya, setiap organisasi apapun sepanjang itu mampu bisa menyelesaikan masalah saya yakin tidak masalah. Saya jika dilibatkan dalam komando itu artinya siap," ucapnya. (Cr17)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan
Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan Klarifikasi : Kakanwil Kemenkum dan Ham Sumbar, Dwi Prasetyo Santoso (Tengah) di dampin...
-
Sri Fayola, Si Pemalu Berbakat Doa dan Usaha Suatu Kemestian Rasa minder dan pribadi yang pemalu masih tetap tertanam dalam dirinya, ...
-
Sonya, Juara Semenjak Kecil Baru Saja Luncurkan album ke-9 Awal Mei ini, album terbarunya baru saja di luncurkan, baginya ingin terus...
-
Polda Sumbar Tingkatkan Kewaspadaan Padang --- Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) perketat penjagaan dan pengaman pascaser...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar