Jumat, 25 Mei 2018

Pasokan dan Harga Pangan Stabil

Sidak Satgasda Pangan Sumbar di Pasar Raya Padang

Padang --- Tim Satuan Tugas Daerah (Satgas) Pangan Sumatera Barat lakukan inspeksi mendadak (Sidak) sejumlah pedagang sembako di Pasar Raya Padang, Jumat (25/5).

Hal itu bertujuan dalam rangka melakukan pengecekan dan monitoring harga serta memantau langsung ketersediaan pangan selama Ramadhan ini.

Dari pantauan Padang Ekspres di lokasi penyisiran, sejumlah sampel pedagang yang menjual kebutuhan yang didatangi seperti pedagang beras, cabe, bawang, daging, telur dan kebutuhan lainnya. Para pedagang memyebutkan kepada Tim Satgasda, ketersediaan kebutuhan pokok relatif stabil dan harga cenderung menurun. Meski demikian, kepada tim satgasda yang terdiri dari unsur Kepolisian, Bulog, BPOM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, para pedagang mengeluhkan sepinya kunjungan atau pembeli.

"Untuk harga ayam semenjak empat hari terakhir mengalami penurunan, jika dibanding awal puasa. Namun jika dibanding puaso tahun lalu harga ayam tahun kini lebih mahal," ucap Mul Efendi salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Raya Padang.

Untuk harga ayam saat ini perkilonya Mul Efendi menjual, sekitar Rp22,500. Sementara untuk harga perekor ayam rata-rata seberat 1,5 kilogram seharga Rp38 ribu. "Kalau kemarin harga ayam sampai Rp 26 ribu perkilo. Meski agak murah tapi pembeli cukup sepi," cetusnya.

Yaya Anisa, pedagang cabe menuturkan saat ini kebutuhan cabe yang dijualnya dengan harga yang cukup stabil yakni Rp 24 ribu perkilo untuk cabe asal Jawa sementara untuk bawang thailand, ia menjual Rp16 ribu. "Harga stabil, cabe jawa banyak diminati," imbuhnya.

Sementara itu, ketua Satgasda Pangan Sumatera Barat, Kombes Pol Margiantha menjelaskan, pihaknya bersama Tim Satgas turun langsung kelapangan dalam rangka melakukan pengecekan langsung dan meonitoring harga dan ketersediaan pangan bagi masyatakat.

"Tadi kami sudah tanyakan kesejumlah sampel pedagang menyebutkan sejumlah harga kebutuhan cenderung menurun," ucapnya.

Dari hasil monitoring pihak Satgas Pangan sejauh ini, ketersediaan pangan dan sembako di Sumbar masih tetap aman dan lancar.

"Kami tiap minggunya selama ramadhan ini akan turun kelapangan untuk memantau. Namun yang pasti saat ini pangan dan sembako di Sumbar aman dan lancar, semoga hal ini akan tetap terus terkendali," ucap Direktur Reskrimsus Polda Sumbar itu.


Sementara itu, Suharto Djabar, Kadivre Bulog Sumbar menyebutkan, kondisi pangan dan sembako yang stabil dipengaruhi oleh proses distribusi yang lancar.

"Kuncinya di ristribusi, jika lancar maka tidak akan ada masalah pangan di Sumbar ini, jadi naik turun harga pun akan dipengaruhi oleh proses distrubusi ini," imbuh di sela-sela monitoring yang dilakukan.

Meski saat ini sudah memasuki minggu ke dua Ramadhan dengan kondisi pasar dan daya beli masyarakat yang menurun di tengarai dari pola fikir masyarakat yang mulai berubah.

"Kalau dahulu masyarakat khawatir kekurangan kebutuhan, sehingga kebutuhan itu langka karena banyak yang menimbun, dan itu berbeda dengan sekarang, apalagi Satgas Pangan terus melakukan monitoring dan sidak Pasar. Bagi yang menimbun akan di proses. Dan tentu bagi pedagang ada khawatiran. Akibat harga sembako dan pangan saat ini relatif stabil serta ketersediaan pangan terpenuhi," ucapnya.

Meski ketersediaan kebutuhan pangan cukup dan harga relatif stabil. Pihaknya (Bulog) akan tetap melakukan Operasi Pasar (OP) di sejumlah titik di kota Padang.

"Kami tetap OP, karena Bulog itu sebagai penyeimbang harga, Alhamdulillah saat ini semua berjalan dengan baik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya yang cenderung tidak stabil. Memang 2018 ini kami cukup khawatir karena tahun politik, justru saat ini lebih aman. Apalagi dari penditribusian di Pulau Jawa sangat dimonitoring di Satgas," bebernya.

Diungkapkan Suharto terkait ketersediaan beras jelang lebaran. Bulog telah menyiapkan 15 ribu ton beras meski kondisi beras di Sumbar stabil.

"Ya bagi masyarakat butuh beras dengan harga murah dengan OP kami hadir, bahkan kami menyediakan kemasan 10 , 5 dan satu kilogram," ungkapnya.

Sementara untuk harga perkilonya sesuai Harga Eceran Tertinggi (Het) Sumbar yakni Rp9450 dan untuk beras premium Rp10 ribu tiap kilonya. (Cr17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan

Yusafni Didapati Keluar Rutan Tanpa Pengawalan Klarifikasi : Kakanwil Kemenkum dan Ham Sumbar, Dwi Prasetyo Santoso (Tengah) di dampin...